Monday, 15 January 2018

Inilah Kisah Hidup Gatotkaca, Sang Hero Baru Mobile Legends 

Gatotkaca

Mobile Legend kedatangan hero asli dari Indonesia, seorangsuperhero sakti mandraguna, pahlawan perang Kurusetra, putra kesayangan Pandawa, sang otot kawat tulang besi. Dia adalah Jabang Tetuka alias Gatotkaca!

Sudah banyak kita kenal game game yang mengambil tokoh dari mitologi Indonesia. Setelah sebelumnya Gatotkaca tampil di Lost Saga, lalu ada Roro dari Nyi Roro Kidul dari Seven Knight, kini Gatotkaca tampil kembali di Mobile Legends, salah satu gamemobile bergenre moba yang sedang hype di Indonesia. Sang Raja sakti dari Pringgondani kembali memberangus musuhnya di tiap lini, siapa lengah dan tak waspada bersiap menghadapi tinjunya.
Gatotkaca di Mobile Legends ditampilkan dengan penampilan khas versi Tanah Jawa, Caping Basunanda dan lambang bintang di dada serta Kotang Antakusuma ditampilkan dengan sangat baik. Senjata andalannya yang berupa tinju kanan dan kirinya digambarkan menggunakan semacam gauntlet atau glove besar layaknya Thanos yang melambangkan ajian Brajamusti dan Brajadenta kebanggaannya.

Kisah Gatotkaca

Gatotkaca
Source : bp.blogspot
Lahir dan Ditakdirkan Tewas Di Tangan Pusaka Penolongnya
Gatotkaca sendiri dilahirkan dari ibunya yang bernama Dewi Arimbi yang merupakan makhluk raksasa anak Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa raksasa. Alkisah saat lahir, dia dinamakan Jabang Tetuka. Sampai usia 1 tahun belum ada satu benda pun di tanah Amarta yang sanggup memotong ari-ari atau tali pusarnya. Arjuna sebagai pamannya pun bergegas bertapa memohon pada para Dewa untuk diberikan pusaka guna mengatasi hal ini.
Tak disangka Karna dari pihak Kurawa juga memohon hal yang sama, namun Karna meminta pusaka jelas untuk tujuan yang lain. Batara Narada selaku utusan langit pun kecele, melihat rupa kedua Ksatria ini, beliau pun salah memberikan pusaka Kuntawijaya kepada Karna, bukan Arjuna. Ya, pada saat itu dipercaya para dewa pun memihak kubu Pandawa saat eraPerang Kurusetra
Arjuna bergegas melesat terbang mengejar Karna. Keduanya terlibat pertempuran sengit yang membuat pusaka tersebut terpisah 2, warangka atau sarung dari pusaka tersebut yang terbuat dari Kayu Mastaba jatuh ke tangan Arjuna, dan bisa digunakan untuk memutus tali pusar Gatotkaca.
Keajaiban terjadi, warangka tersebut hancur dan melebur masuk ke dalam perut Gatotkaca, menyebabkan dia menjadi sangat sakti mandraguna. Namun sayang saat itu juga tercetus ramalan bahwa Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.
Belajar dari Para Dewa, Digodok di Candradimuka
Gatotkaca
Source : Deviantart
Jabang Tetuka alias Gatotkaca itu kemudian langsung ditempa layaknya masakan Padang, dicampur dan dimasukkan berbagai bumbu dan rempah alias senjata pusaka dan ajian. Karena itulah Gatotkaca kemudian kita kenal mempunyai otot kawat, tulang besi, sumsum gegala, yang dalam kidung jawa masa kecil kita kesaktiannya digambarkan sebagai :
“Otot kawat balung wesi. Sumsum gegana, dengkul paron, daging kencana, kulit tembaga. Pupu mriem, driji gunting, sikut palu. Ora tedhas tapak paluning pande, sisaning gurinda Nganggo caping basunanda, kotang antakusuma. Yen udan ora kudanan, yen panas ora kepanasen. Bisa mletik tanpa suthang, bisa mabur tanpa elar”
atau
“Otot kawat, tulang besi. Sumsum awan, lutut (dari atau seperti) baja penempa besi, daging emas, kulit tembaga, paha meriam, jari tangan gunting, sikut palu (godam). Kebal terhadap semua pukulan, tendangan, dan senjata yang terbuat dari besi/baja. Mengenakan caping basunanda, kostum (penutup tubuh) antakusuma. Jika hujan tidak kehujanan, jika panas tidak kepanasan. Bisa melesat tanpa kaki, bisa terbang tanpa sayap”.
Setelah itu bayi kecil ini dibawa ke Kahyangan untuk langsung bertempur menghadapi musuh para dewa bernama Patih Sekipu utusan Kalapracona dari Kerajaan Trabelasuket yang berniat untuk meminang bidadari Kahyangan. Sekipu tak kuat menahan malu setelah mengetahui kesaktiannya seakan jadi ampas di hadapan Gatotkaca. Dia menyerah dan menyerahkan kembali Gatotkaca ke Batara .
Oleh sang tangan kanan Batara Guru, si bayi Gatotkaca dilempar ke Kawah Candradimuka. Ditambah pula para dewa kembali menghunjam dengan berbagai pusaka, dan seketika Gatotkaca keluar kembali ke permukaan dengan wujud pria dewasa perkasa dan seketika membantai Sekipu dengan sekali gigitan. Mengetahui hal tersebut Prabu Kresna yang sejak awal menjadi penasihat Pandawa memutuskan untuk memotong taring Gatotkaca dan memintanya untuk tidak lagi menggunakan sifat trah Raksasa.
Batara Guru raja kahyangan kemudian menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping BasunandaKotang Antrakusumadan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu diganti namanya menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang secepat kilat menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona sang musuh para dewa.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Dargung piscok juri - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -